Jumat, 01 Juni 2018

Manfaat Bermain Lego untuk Perkembangan Anak

Related image

Di zaman serba teknologi seperti sekarang ini, sudah tidak aneh jika anak lebih sering membawa gadget untuk memainkan 'game' favoritnya. Padahal permainan yang sederhana tidak kalah seru untuk anak Anda. Selain itu beberapa permainan akan membantu dalam perkembangan emosi anak Anda.
Salah satu permainan yang dapat anda kenalkan pada anak adalah lego. Lego merupakan salah satu merk permainan buatan Denmark oleh Kirk Christiansen yang hingga saat ini menjadi permainan favorit dan populer di dunia, terutama di kalangan anak-anak bahkan orang dewasa. Tentunya termasuk Anda, bukan? Namun tahukah Anda bahwa Lego tidak hanya sekedar permainan balok susun yang menyenangkan bagi anak-anak?  Lego juga memiliki beragam manfaat, bahkan Psikolog Klinis sekaligus Hipnoterapis, Liza Djaprie M.Psi, CH, mengatakan bahwa lego tak hanya bermanfaat bagi anak-anak, tetapi juga orang dewasa. 

Berikut ini adalah beberapa manfaat bermain lego untuk perkembangan anak :


1. Mengenalkan warna, bentuk dan ukuran

    Dalam tingkat Pencapaian Perkembangan (TPP) untuk pemahaman tentang konsep, bentuk, warna, ukuran dan pola, anak dapat mengenal dan membedakan warna dasar merah, kuning, biru, mengenal bentuk geometri (segitiga, lingkaran, segiempat) menyusun dari besar-kecil atau sebaliknya. Maka dari itu, agar anak mengenal, Anda harus mengenalkan terlebih dahulu warna, bentuk dan ukuran tersebut. Lego terdiri dari berbagai macam warna, bentuk dan ukuran sehingga permainan ini sangat efektif untuk mengenalkan warna, bentuk dan ukuran terhadap anak. Setelah mengenalkan, Anda juga bisa mulai bertanya warna Lego apakah yang dipegang oleh si anak atau warna apa yang cocok untuk fondasi bangunan. Pelan-pelan, ia akan mulai menghafal, mengenali dan membedakan jenis warna, ukuran dan bentuk. Selain itu, pada bagian atas Lego terdapat bulatan-bulatan timbul yang bisa dijadikan media belajar berhitung untuk anak.

   
2. Melatih koordinasi tangan-mata dan keahlian motorik

  Membongkar pasang lego dapat melatih koordinasi antara tangan dan mata yang berkaitan erat dengan motorik halus. Motorik halus ini sangat penting untuk ketrampilan menggambar dan menulis saat anak memasuki usia sekolah.  Kondisi motorik halus yang masih perlu dilatih membuat anak-anak sering tidak sabar dalam merangkai Lego. Merangkai Lego membutuhkan ketepatan posisi antara satu dengan yang lain, sehingga perlu motivasi dari orang tua agar anak mau berjuang dan bersabar dalam mengerjakannya. Dengan bermain Lego, koordinasi tangan dan mata anak-anak Anda terlatih. Selain itu, beberapa manfaat bermain lego seperti melatih kemampuan anak untuk memilih, mengendalikan, menempatkan dan menggerakkan benda juga akan berkembang dengan baik.



3. Mengembangkan logika, kreatifitas dan pemecahan masalah
  
   Lego melatih kemampuan logika anak untuk mengikuti tahapan dalam menyusun suatu bentuk yang ia inginkan. Selain itu, adalah dapat meningkatkan kreativitas dan kemampuan memecahkan masalah. Dalam sebuah permainan lego, anak-anak dapat mengikuti instruksi untuk membuat balok susun agar terakit sesuai dengan model atau menyusun dengan bebas sesuai imajinasi mereka. Biarkan anak-anak sesekali menyusun Lego sesuai dengan imajinasinya sendiri untuk melatih kreativitasnya. Sewaktu merangkai Lego menjadi suatu bangunan atau model, tak jarang anak akan mengalami proses trial dan error. , ini merupakan salah satu manfaat bermain Lego bagi anak, yaitu melatih kemampuan memecahkan masalah. Ajak anak Anda untuk tetap semangat menyelesaikan model yang akan dibuatnya. Jangan lupa, bagaimana pun hasil susunan Lego si anak, berikan penghargaan dan saran agar ia bisa berlatih lebih.


4. Meningkatkan kemampuan sosialisasi dan kerja sama


   Ajaklah anak untuk bermain Lego dengan teman-temannya atau anggota keluarganya. Manfaat bermain Lego dalam kaitannya dengan hubungan sosial adalah anak-anak akan menjadi lebih ramah dan pandai bersosialisasi ketika mereka membuat sebuah konstruksi secara berkelompok. Anak Anda akan berlatih berkomunikasi dan mengemukakan ide secara tidak langsung. Dan menjadikannya anak yang lebih siap untuk bersosialisasi di masyarakat serta lingkungannya. 


5. Melatih kesabaran

   Dengan bermain lego, anak akan berlatih sabar dalam menjalankan proses hingga berhasil menyusun bentuk sesuai keinginannya. Yang juga berpengaruh pada self control nya di masa yang akan datang.
   

Subhanallah, ternyata banyak sekali ya manfaat dari bermain lego. Bagaimana? Apakah anda tertarik memainkannya bersama si kecil?


Minggu, 29 April 2018

Pentingnya Parenting Education untuk Para Orang Tua Zaman Now



Rasulullah SAW bersabda,

"Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan pada zamanmu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya, sedangkan kalian diciptakan untuk zaman kalian".

Artinya, ilmu itu bersifat dinamis dan tidak tetap, keberadaannya menyesuaikan dengan kondisi sekarang dan kehidupan masa depan.

Dari hadist tersebut, sudah sangat jelas bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini serba berubah. Sesuatu yang hari ini istimewa, tapi pada 10 atau 20 tahun mendatang bisa jadi hanya hal yang biasa-biasa saja. Sesuatu yang hari ini mustahil, bisa jadi pada 10 atau 20 tahun mendatang adalah hal yang sangat mudah sekali. Seiring perkembangan zaman, dimana kini kita hidup di era yang serba canggih maka pola kehidupan saat ini juga berubah, termasuk permasalahan-permasalahan sosial yang berbeda juga.

Lalu apakah hubungannya dengan pentingnya Parenting Education untuk para orang tua?

Parenting artinya mengasuh, yang berarti merawat, menjaga, membimbing, mendidik, mengawasi serta melindungi lahir batinnya. Sedangkan education adalah pendidikan, yang berarti suatu usaha dan keterampilan orang tua untuk mengajari, membekali dan menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik agar seorang anak menjadi manusia berkualitas nantinya, misalnya di ajarkan pengetahuan tentang agama, tentang etika yang baik pada orang lain, budi pekerti serta kebiasaan-kebiasaan baik lainnya karena orang tua dan rumah merupakan sekolah pertama yang di kenal oleh anak, yang pertama kali mengajari dan membekali anak sebelum anak mulai menjenjang pendidikan usia dini atau pendidikan dasar. Maka sangat penting Parenting Education ini untuk para orang tua apalagi pasangan-pasangan muda yang akan menjadi orang tua nantinya. Sebab, apabila langkah awal orang tua sudah salah dalam mendidik, kebiasaan tersebut akan susah di ubah. Pola asuh yang salah akan mempengaruhi psikis seorang anak yang akan berpengaruh pada perkembangannya, for the child’s future.  

Tidak sedikit kasus yang saya lihat melalui pola asuh ini, salah satunya dimana sering sekali orang tua memaksakan sesuatu yang sebenarnya bukanlah skill dan passion anak tersebut. Istilahnya “Balas dendam”, yang di lakukan orang tua dengan menuntut anaknya agar bisa memenuhi impian dan harapan orang tuanya yang tidak terwujud saat muda, kemudian mempengaruhi psikis seorang anak karena memiliki tekanan yang luar biasa dari orang tuanya. Orang tua tersebut bahagia, lalu bagaimana dengan si anak?

Contoh kasus selanjutnya adalah labelling yang di lakukan oleh orang tua terhadap anak, bahkan labelling sederhana pun juga mampu mempengaruhi perkembangan anak tersebut. Labelling ini sendiri terbagi menjadi dua, negatif dan positif. Apabila seorang anak sering sekali dilabel sebagai anak yang rajin, maka dia akan menjadi rajin. Namun, apabila seorang anak dilabel dengan sesuatu yang negatif, maka akan negatif pulalah responnya. Maka sebagai orang tua, semarah apapun kita terhadap anak, jangan pernah mengatakan sesuatu yang negatif karena hal tersebut akan masuk ke alam bawah sadarnya. Baik dia sadar maupun tidak sadar, ucapan tersebut akan mempengaruhi perkembangannya, inilah awal terbentuknya suatu kepribadian.

“Mr. Kobayashi yakin bahwa setiap anak dilahirkan untuk menjadi baik, yang dengan mudah rusak karena lingkungan mereka atau karena pengaruh-pengaruh buruk orang tuanya. Mr. Kobayashi berusaha menemukan “watak baik” setiap anak dan mengembangkannya agar anak-anak tumbuh menjadi orang dewasa dengan kepribadian yang khas.” (Kuroyanagi, 1981: 251) .

Jadi, dapat kita simpulkan bahwa Parenting Education ini sangat penting untuk para orang tua terutama di zaman now. Selain karena kita memanglah manusia yang sedang berada di zaman ini, juga di karenakan perubahan era globalisasi yang berkembang sangat pesat ini membuat gampangnya pengaruh negatif masuk ke kehidupan kita terutama anak-anak, misalnya anak yang di berikan gadget tanpa pengawasan orang tua dan banyak lagi kasus lainnya. Dan pada dasarnya, setiap manusia lahir seperti kertas putih yang kosong (Locke John, Tabula Rasa).

Sekian yang dapat saya tulis. Terima kasih, semoga bermanfaat! ^^


Related image


Related image

Related image



Daftar Pustaka

Dari Buku:
1.  Kuroyanagi, Tetsuko. 1984. Totto - chan. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.

Dari Internet:
1. REPUBLIKA.co.id, “Didiklah Anak Sesuai Zamannya”  http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/17/01/27/okfe0i396-didiklah-anak-sesuai-zamannya (diakses 28 April 2018)
2. Kompasiana, “Parenting Education” https://www.kompasiana.com/lusiirsyiafitri/parenting-education_57f653c8bd22bd3e12bdd84e (diakses 28 April 2018)
3. Kompasiana, “Parenting Education untuk Orang tua Masa Kini” https://www.kompasiana.com/nurie/parenting-education-untuk-orang-tua-masa-kini_5839b88a52f9fd6e13e9bbf5 (diakses 28 April 2018)