Minggu, 29 April 2018

Pentingnya Parenting Education untuk Para Orang Tua Zaman Now



Rasulullah SAW bersabda,

"Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan pada zamanmu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya, sedangkan kalian diciptakan untuk zaman kalian".

Artinya, ilmu itu bersifat dinamis dan tidak tetap, keberadaannya menyesuaikan dengan kondisi sekarang dan kehidupan masa depan.

Dari hadist tersebut, sudah sangat jelas bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini serba berubah. Sesuatu yang hari ini istimewa, tapi pada 10 atau 20 tahun mendatang bisa jadi hanya hal yang biasa-biasa saja. Sesuatu yang hari ini mustahil, bisa jadi pada 10 atau 20 tahun mendatang adalah hal yang sangat mudah sekali. Seiring perkembangan zaman, dimana kini kita hidup di era yang serba canggih maka pola kehidupan saat ini juga berubah, termasuk permasalahan-permasalahan sosial yang berbeda juga.

Lalu apakah hubungannya dengan pentingnya Parenting Education untuk para orang tua?

Parenting artinya mengasuh, yang berarti merawat, menjaga, membimbing, mendidik, mengawasi serta melindungi lahir batinnya. Sedangkan education adalah pendidikan, yang berarti suatu usaha dan keterampilan orang tua untuk mengajari, membekali dan menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik agar seorang anak menjadi manusia berkualitas nantinya, misalnya di ajarkan pengetahuan tentang agama, tentang etika yang baik pada orang lain, budi pekerti serta kebiasaan-kebiasaan baik lainnya karena orang tua dan rumah merupakan sekolah pertama yang di kenal oleh anak, yang pertama kali mengajari dan membekali anak sebelum anak mulai menjenjang pendidikan usia dini atau pendidikan dasar. Maka sangat penting Parenting Education ini untuk para orang tua apalagi pasangan-pasangan muda yang akan menjadi orang tua nantinya. Sebab, apabila langkah awal orang tua sudah salah dalam mendidik, kebiasaan tersebut akan susah di ubah. Pola asuh yang salah akan mempengaruhi psikis seorang anak yang akan berpengaruh pada perkembangannya, for the child’s future.  

Tidak sedikit kasus yang saya lihat melalui pola asuh ini, salah satunya dimana sering sekali orang tua memaksakan sesuatu yang sebenarnya bukanlah skill dan passion anak tersebut. Istilahnya “Balas dendam”, yang di lakukan orang tua dengan menuntut anaknya agar bisa memenuhi impian dan harapan orang tuanya yang tidak terwujud saat muda, kemudian mempengaruhi psikis seorang anak karena memiliki tekanan yang luar biasa dari orang tuanya. Orang tua tersebut bahagia, lalu bagaimana dengan si anak?

Contoh kasus selanjutnya adalah labelling yang di lakukan oleh orang tua terhadap anak, bahkan labelling sederhana pun juga mampu mempengaruhi perkembangan anak tersebut. Labelling ini sendiri terbagi menjadi dua, negatif dan positif. Apabila seorang anak sering sekali dilabel sebagai anak yang rajin, maka dia akan menjadi rajin. Namun, apabila seorang anak dilabel dengan sesuatu yang negatif, maka akan negatif pulalah responnya. Maka sebagai orang tua, semarah apapun kita terhadap anak, jangan pernah mengatakan sesuatu yang negatif karena hal tersebut akan masuk ke alam bawah sadarnya. Baik dia sadar maupun tidak sadar, ucapan tersebut akan mempengaruhi perkembangannya, inilah awal terbentuknya suatu kepribadian.

“Mr. Kobayashi yakin bahwa setiap anak dilahirkan untuk menjadi baik, yang dengan mudah rusak karena lingkungan mereka atau karena pengaruh-pengaruh buruk orang tuanya. Mr. Kobayashi berusaha menemukan “watak baik” setiap anak dan mengembangkannya agar anak-anak tumbuh menjadi orang dewasa dengan kepribadian yang khas.” (Kuroyanagi, 1981: 251) .

Jadi, dapat kita simpulkan bahwa Parenting Education ini sangat penting untuk para orang tua terutama di zaman now. Selain karena kita memanglah manusia yang sedang berada di zaman ini, juga di karenakan perubahan era globalisasi yang berkembang sangat pesat ini membuat gampangnya pengaruh negatif masuk ke kehidupan kita terutama anak-anak, misalnya anak yang di berikan gadget tanpa pengawasan orang tua dan banyak lagi kasus lainnya. Dan pada dasarnya, setiap manusia lahir seperti kertas putih yang kosong (Locke John, Tabula Rasa).

Sekian yang dapat saya tulis. Terima kasih, semoga bermanfaat! ^^


Related image


Related image

Related image



Daftar Pustaka

Dari Buku:
1.  Kuroyanagi, Tetsuko. 1984. Totto - chan. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.

Dari Internet:
1. REPUBLIKA.co.id, “Didiklah Anak Sesuai Zamannya”  http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/17/01/27/okfe0i396-didiklah-anak-sesuai-zamannya (diakses 28 April 2018)
2. Kompasiana, “Parenting Education” https://www.kompasiana.com/lusiirsyiafitri/parenting-education_57f653c8bd22bd3e12bdd84e (diakses 28 April 2018)
3. Kompasiana, “Parenting Education untuk Orang tua Masa Kini” https://www.kompasiana.com/nurie/parenting-education-untuk-orang-tua-masa-kini_5839b88a52f9fd6e13e9bbf5 (diakses 28 April 2018)